1.Pierre Levegh (Le Mans, 1955)Pierre Lavegh, aslinya
seorang supir pabrik Mercedes-Benz, memimpin balap mobil Le Mans sehari
penuh pada 1955. Mendadak, sebuah mobil lain melambat menghalangi
jalurnya. Mobil Levegh tak bisa menghindari tabrakan. Tabrakan terjadi
begitu dahsyat. Mobil Levegh melenting ke udara jatuh ke dekat penonton.
Sebagian reruntuhannya menimpa penonton. Tanki bahan bakar yang penuh
kemudian memicu api berkobar. Akibatnya, tak hanya mobil yang terbakar,
melainkan juga penonton. Di hari naas itu, 11 Juni 1955, Levegh tewas
bersama 83 penonton lain, serta 120 orang lainnya luka. Tragedi balapan
Le Mans tahun 1955 itu disebut-sebut kecelakaan yang nyaris mematikan
olah raga balapan. Mercedes-Benz tak ikut kerjuaraan balap hingga
pertengahan tahun 1980-an. Akibat kejadian itu, pemerintah Jerman,
Perancis, Swiss, Spanyol, Spanyol, dan sejumlah negara lain melarang
kejuaraan balap hingga keamanan ditingkatkan. Banyak perubahan yang
dilakukan usai kecelakaan itu seperti penggunaan sabuk keselamatan.
2.Joe Weatherly (NASCAR, 1964)Pebalap
Joe Weatherly dikenal sebagai “The Clown Prince of Racing—Pangeran
Badut Arena Balap” untuk 3 alasan. 1) Dia pernah latihan pakai kostum
Peter Pan; 2) dia suka mengolok-olok pebalap lain; dan 3) dia pesta
semalam suntuk dengan pebalap lain. Meski nyentrik dan berperilaku bak
badut, Weatherly seorang pebalap jempolan. Selama 12 tahun kariernya di
lomba balap NASCAR, Weatherly menang lomba 25 kali berturut-turut.
Namun, pada 19 Januari 1964, Weatherly tewas di putaran ke-5 kejuaraan
balap 1964 di arena Riverside International Raceway. Saat tabrakan,
kepalanya membentur dinding pembatas, dan ia mati seketika.
3Bruce McLaren (Formula 1, 1970) Meski
ia tak pernah memenangi kejuaraan Formula 1 sekalipun, pebalap asli
Selandia Baru ini nama yang berpengaruh di jagat balap mobil. Dia
mendirikan Bruce McLaren Motor Racing Ltd. pada 1963, tim balap yang
hingga kini masih ada dengan nama Team McLaren. Dia meninggal pada tahun
1970 saat mobil Can-Am-nya menangalami tabrakandi sirkuit Goodwood,
Inggris. Saat itu ia tengah menguji mobilnya yang kemudian tak
terkendali saat kecepatan tinggi hingga menabrak bunker flag station.
4.Eddie Sachs (Indianapolis Racing, 1964)Serupa
Joe Weatherly, pebalap Eddie Sachs juga tak kalah nyentrik. Ia balapan
dengan potongan buah lemon terlilit di lehernya (untuk alasan yang hanya
ia yang tahu). Sachs menjuarai berbagai lomba balap mobil di AS dan
beberapa kali menjuarai Indianapolis 500. Kejadian naas hari itu
berlangung saat seorang pebalap baru, Dave McDonald kehilangan kendali
di lap ke-2. Mobilnya tergelincir dan membentur dinding, memicu ledakan
akibat percikan api pada bensin. Mobil MacDonald yang terbakar kemudian
kembali ke jalur. Saat itulah, mobil Sachs tak bisa menghindari tabrakan
dan memicu ledakan kedua. MacDonald dan Sachs tewas dalam kecelakaan
itu.
5.Mark Donohue (Formula 1, 1975)“Captain Nice”
demikian julukan bagi Mark Donohue. Ia paling dikenal lewat kejuaraan
balap Can-Am Championship tahun 1973 saat ia memenangi semua seri
balapan kecuali satu hingga ia dijuluki “The Can-Am Killer”. Tak hanya
itu, pengalaman balapnya merentang mulai dari menjuarai Indianapolis 500
(1972), menang balap NASCAR di Riverside dan berlomba untuk tim Penske
Racing di Formula 1. Namun, di tengah musim balap Formula 1 tahun 1975,
saat berlatih sebelum lomba seri balap Grand Prix Austria, Donohue mobil
yang dikemudikannya mengalami kecelakaan akibat gagal ban. Mobilnya
meluncur bebas ke pagar pembatas. Kepalanya membentur kayu papan iklan.
Donohue mengeluh sakit kepala dan kemudian keadaannya makin memburuk. Ia
dilarikan ke rumah sakit esok harinya, mengalami koma, dan kemudian
meninggal.
6.Gilles Villenueve (Formula 1, 1982)Gilles
Villenueve adalah pebalap kebanggaan Kanada. Kariernya bermula di
Quebec sebagai sopir truk salju dan lalu meningkat jadi pebalap Formula
Atlantic. Ia memenangi kejuaraan Formula Atlantic di Kanada dan AS pada
1976, dan langsung ditawari jadi pebalap tim McLaren tahun 1977. Ia
kemudian pindah ke tim Ferrari pada 1978 dan selama kariernya yang
singkat, ia memenangi 6 seri balap dan menjadi juara dua selama
kompetisi. Pada 1982, Villenueve melakukan kualifikasi untuk Grand Prix
Belgia di sirkuit Zolder saat ia menabrak sebuah mobil yang melambat dan
membuat mobilnya melenting kencang dengan kecepatan 120 hingga 140 mil
per jam. Mobilnya lalu menghujam dan terguling-guling. Villenueve
terlempar dan tersangkut di pagar. Sebuah sirkuit di Kanada, Ile
Notre-Dame Montreal mengubah namanya jadi sirkuit Gilles Villenueve
setelah insiden itu sebagai tanda penghormatan.
7.Roland Ratzenberger (Formula 1, 1994)Tragedi
kecelakaan yang merenggut nyawa Roland Ratzenberger kurang diperhatikan
setelah sehari kemudian, pebalap Ayrton Senna juga meninggal di arena
balap yang sama, sirukit Imola di San Marino, Italia. Ratzenberger
meninggal akibat kecelakaan saat babak kualifikasi di Imola. Saat itu,
mobilnya mengalami kerusakan sebelum lap terakhir, tapi Ratzenberger
memilih meneruskan lomba demi memastikan posisinya di lomba. Namun, ia
tak bisa mengendalikan laju mobilnya saat sayap depan mobilnya rusak.
Alhasil, ia gagal melaju di tikungan dan mobilnya menghantam dinding
pembatas dengan kecepatan 195 mil per jam. Esok harinya, di sirkuit yang
sama, Senna meninggal. Pemakaman Ratzenberger dihadiri Presiden Formula
1 Max Mosley yang kemudian mengatakan, “Roland dilupakan. Jadi saya
datang ke pemakamannya karena semua orang datang ke pemakaman Senna.
Menurut saya, pemakaman Roland sama pentingnya.”
8.Ayrton Senna (Formula 1, 1994)Pebalap
ini punya nama lengkap Ayrton Senna da Silva. Pebalap Brasil ini
pebalap paling tersohor di masanya. Ia 3 kali jadi jawara kejuaraan
Formula 1. Sebuah polling tahun 2009 atas para pembalap Formula 1, para
kru, dan pekerja menyebut Senna sebagai pebalap terbesar di arena
Formula 1. Musim balap tahun 1994 dimulai tak terlalu baik bagi Senna.
Meski memegang pole position di 2 seri balap pertama, Senna gagal di
kedua lomba. Ia memimpin balapan di sirkuit Imola Grand Prix San Marino
setelah pebalap lain menyupir mobil dengan kikuk akibat kematian Roland
Ratzenberger di sirkuit yang sama sehari sebelumnya. Tapi, Senna
kemudian kehilangan kendali. Mobilnya keluar jalur dan menabrak dinding
pembatas dengan kecepatan 135 mil per jam. Kemudinya menghujam helm-nya
membuat tulangnya patah. Ironisnya, tim penyelamat menemukan bendera
Austria tergulung di mobilnya. Senna berencana mengibarkan bendera itu
untuk menghormati Ratzenberger. Saat pemakaman, rival Senna, Alain Prost
hadir bersama 3 juta warga Brasil. Pemerintah Brasil bahkan menetapkan 3
hari berkabung nasional atas kematian Senna yang tragis.
9.Dale Earnhardt (NASCAR, 2001)Julukannya
adalah “The Intimidator”. Dale Earnhardt disuka sekaligus dibenci
banyak orang. Ia dipercaya akan melakukan apa saja demi memenangi
balapan, termasuk mengintimidasi pebalap lain. Namun, tak diragukan,
Earnhardt pebalap NASCAR paling sukses dengan rekor 76 juara lomba dan 7
kali gelar kejuaraan sepanjang kariernya yang penuh persaingan sengit.
Saat lomba Daytona 500 tahun 2001, Earnhardt memulai lomba dengan
percaya diri dan rileks. Earnhardt memimpin lomba membelakangi pebalap
lain. Hingga, saat tiga putaran terakhir terjadi tabrakan beruntun.
Entah kenapa, mobil Earnhardt berbelok. Bagian kiri belakang mobilnya
menyentuh mobil lain. Saat itu, mobil Earnhardt kehilangan kendali.
Mobilnya kemudian ditabrak tepat di pintu kemudi, membuatnya membentur
dinding pembatas dengan hidung mobil duluan yang menghantam. Dengan
kecepatan 160 mil per jam tabrakan itu berakibat fatal. Earnhardt
dinyatakan meninggal sehari setelah lomba.
10.Dan Wheldon (Indy 300, 2011)Pebalap
Inggris Dan Wheldon meninggal dunia setelah mobilnya mengalami
kecelakaan maut di sirkuit Las Vegas Motor Speedway, Las Vegas, AS,
Minggu, 16 Oktober silam. Wheldon terlibat pada kecelakaan melibatkan
15 mobil di lap ketigabelas, mobil balap Townsend Bell yang
dikemudikanya melayang ke atas dan hancur berantakan di lintasan sirkuit
akibat tabrakan hebat dengan beberapa mobil balap lain. Upaya
menyelamatkan jiwanya dengan menerbangkan dengan helikopter ke rumah
sakit University Medical Center di Las Vegas gagal, Wheldon diumumkan
meninggal dunia akibat luka parah beberapa saat setelah tiba di rumah
sakit. Prestasi Wheldon selama hidupnya menjadi juara Indianapolis 500
dua kali, 2005 dan 2011 tepat pada ulang tahun lomba Indy 500 yang
ke-100. Wheldon juga menjadi juara umum Indy Car Championship Series
2005.
http://hiburan.plasa.msn.com
Selasa, 04 Februari 2014
10 Kecelakaan di Arena Balap
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar